Sabtu, 26 Januari 2013

MERANCANG WEB DATABASE UNTUK CONTENT DAN SERVER

MERANCANG WEB DATABASE UNTUK CONTENT DAN SERVER
1.  Tujuan yang jelas

Salah besar! jika sobat hanya ingin sekedar tampil atau mempunyai web.
Sebuah web tanpa tujuan dan arah yang jelas/fokus hanya akan membuat
bingung dan kecewa pengunjung. Selanjutnya sang pemilik akan patah
semangat. Definisikan terlebih dahulu apa yang ingin ditampilkan, siapa
audience dan apa targetnya. Jika dibangun dengan team, maka duduk
bersama dan menuangkan ide dalam dokumentasi rencana adalah hal wajib.
Contoh tujuan sebuah web adalah : company profile, menjual produk,
tutorial, komunitas, blog, pencarian, program dsb.

2.  Kriteria Web

Menurut ADAS (Academy of Digital Arts & Sciences) sang penyelenggara
Webby Awards memberitahukan bahwa ada 6 kriteria yang perlu
diperhatikan dalam membangun sebuah web. Yakni :
1)   Content
Content atau isi merupakan jantung dari sebuah web. Denyutan
jantung sama dengan isi yang yang selalu berganti (dinamis) dan segar karena selalu uptodate. Sebuah situs yang tidak pernah update
berarti ‘mati’. Seolah menjadi bangkai di belantara internet. Gaya bahasa dan model penulisan tidak harus sesuai aturan, akan lebih baik disesuaikan dengan tema web dan target audience. Sebuah web berita dapat juga mengambil content dari media lain (dengan ketentuan) atau ber-partner secara resmi.
2)   Struktur dan Navigasi
Struktur dan navigasi adalah peta sekaligus menu penunjuk jalan. Inilah pentingnya sebuah konsep perencanaan, karena siftnya jarang sekali diubah, maka harus dipikirkan dengan matang. Selain itu harus konsisten, jika ternyata sangat beragam isinya maka perlu dikelompokkan. Syarat menu atau navigasi yang baik : mudah dipelajari, konsisten, label dan teks jelas untuk dipahami, menawarkan alternatif lain tapi tidak membingungkan. Merupakan hal yang baik, jika kita menawarkan pilihan model animasi (high bandwith) dan pilihan
biasa (low bandwith).
3)   Desain Visual
Tampilan merupakan hal utama. Kesan pertama haruslah ‘menggoda’ sehingga netter akan bersemangat untuk menjelajahi content yang sudah tersedia. Tampilan tersebut juga harus relevan dengan tema serta berukuran sekecil mungkin. Ingat! Netter seringkali tidak cukup waktu untuk menunggu, jika terlalu lama maka tombol ‘close’ atau berpindah web akan dilakukan. Apalagi bagi netter yang sangat mementingkan bandwith seperti lewat seluler atau lokasi terpencil.
Desain visual merupakan perpaduan pemilihan warna, gambar, text dan layout yang cantik. Efek animasi juga dibutuhkan, asalkan proporsional. Kalo memang bisa dengan file.gif, kenapa harus memakai flash?.Jangan lupa munculkan ide orisinil dan professional. Simple and clean juga bagian dari sebuah design yang nge-tren.
Contohnya desain web Google dan Yahoo, tidak membosankan
bukan?
4)   Fungsionalitas
Maraknya browser (alat utama untuk menikmati web) menjadi
momok tersendiri bagi pembuat web. Karena netter pasti ingin situs yang dikunjungi harus sama tampilan desain dan fungsi-fungsinya pada browser yang berbeda. Browser yang populer saat ini adalah :
Firefox, IE, Opera, Safari dan Nestcape. So jangan lupa untuk
mengetes dengan alat-alat diatas. Lebih bagus juga, cantumkan
browser apa yang bisa menampilkan secara maksimal isi dan fungsi web sobat.
5)   Interaktivitas
Sobat mestinya tidak ingin kalau webnya hanya seperti koran atau brosur statis, bisu dan membosankan. Maka aspek interaktif sangat diperlukan yakni : link dan feedback. Dengan saling menampilkan link atau related link maka situs terkesan tidak hidup sendirian.
Dengan adanya feedback, menunjukkan bahwa web menyediakan kolom input dari pengunjung baik berupa saran, cacian dan penghargaan. Seringkali hal sepele menjadi kesalahan besar, seperti feedback yang nggak pernah ditanggapi. Dan menampilkan link ‘dalam perbaikan’ adalah pekerjaan percuma alias membuat netter kecewa. So tidak mungkin seorang yang telah dikecewakan akan kembali bukan?
Contoh-contoh modul interaktif dalam web adalah : chat, forum, search, tools, commerce dsb. Tidak harus semua dijejalkan pada suatu web tetapi pilih mana yang proporsional dan sesuai kemampuan dan tujuan awal situs dibuat.
6)   Overall Experience
Tidak semua bagian situs menarik, pasti ada tempat-tempat favorit yang ditunggu dan dilihat netter. Maka analisis dan kenalilah bagian mana dari situs sobat yang banyak penggemarnya. Seorang netter yang merasa ‘terkesan’ dengan sebuah situs akan melakukan hal-hal antara lain: memberitahukan kepada teman, mengingat/mencatat alamat domain, mem-bookmark atau memberikan feedback.

3.  Tempat Hosting yang terjamin

Ini tidak berlaku bagi web yang dikelola dalam server sendiri. Hosting merupakan tempat yang kita sewa untuk menyimpan web dan database yang telah kita buat.
Sewa yang ditawarkan penyedia jasa hosting biasanya dalam waktu bulanan dengan spesifikasi tertentu seperti : space, bandwith, mail, pop3, database, milist, report dsb.
Jangan pernah tergiur harga yang terlalu murah! Karena bisa jadi
penyedianya tidak jelas. Dan jangan lupa fasilitas Control panel sebagai Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
pusat pengaturan web haruslah mudah dipahami.

4.  Nama Domain

Memilih nama domain sebaiknya tidak sembarangan. Karena dengan nama itulah kita akan diingat oleh pengunjung web selamanya. Jika kita memilih nama yang susah diingat atau membuat pengunjung berpotensi ‘salah’ ketik maka dipastikan pengunjung berkurang atau bisa tersesat. Termasuk menghindari kode “-“,”_” dalam pemilihan nama domain kecuali jika terpaksa.
Akhiran domain disesuaikan dengan content web yang dibuat. Jika sebuah web yayasan atau organisasi mustinya berakhiran dengan .org atau or.id. Untuk content yang general atau berbau bisnis, .com adalah pilihannya. Disarankan untuk membeli nama domain dengan menyewa hosting dalam tempat berbeda. Ini dimaksudkan agar kita bisa mengelola domain dan hosting secara terpisah sehingga tidak ada ketergantungan dengan pihak lain.

Read More ->>

Merancang/Membangun dan Menganalisa WAN


Merancang/Membangun dan Menganalisa WAN

A.      Instalasi WAN

Ø  Definisi Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain.

Ø  Mengkonfigurasi Router
Router tidak mempunyai layar monitor untuk berinteraksi dengan network administrator, oleh karena itu, kita membutuhkan sebuah PC untuk men-setup sebuah router. PC tersebut harus disambungkan ke router tersebut dengan salah satu dari cara
berikut:
- melalui console port
- melalui network
v  Routing
Router memerlukan sebuah proses agar router tahu bagaimana dan kemana sebuah paket harus diteruskan. Proses ini disebut proses routing. Routing dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1.  Static Routing, yaitu router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bus kota) yang ditentukan oleh
administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
2.  Dynamic Routing, yaitu router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut.
Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai
dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
v  Dasar Teori
Pada dasarnya, komunikasi terjadi antara dua komputer. Misalnya, Amir
berkomunikasi dengan Badu dalam satu jaringan, maka dapat diilustrasikan seperti pada berikut :
Jika Amir dan Badu hendak berkomunikasi di jaringan yang lebih besar, dan antara keduanya tidak berada pada jaringan sama, maka perlu penghubung agar keduanya
dapat saling berhubungan/berkomunikasi. Penghubung antara satu jaringan dengan jaringan yang lain disebut sebagai router.

Komunikasi antar jaringan membutuhkan penghubung (Router). Konsepnya, pengirim paket akan menguji tujuan dari paket apakah tujuan IP berada pada jaringan
lokal atau tidak. Jika tidak, pengirim paket akan meminta bantuan ke router yang terhubung dengannya dan paket diberikan ke router untuk diteruskan. Router yang diberi
paket pada prinsipnya juga bekerja seperti pengirim paket tadi. Setiap router mengulangi cara yang sama sampai paket berada pada router yang mempunyai koneksi lokal dengan
penerima. Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu, bahwa tujuannya jauh dari router. Dan routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untuk mencapai tujuan.
Diberikan ilustrasi sederhana dapat dilihat berikut :
Router bisa dibuat dari komputer biasa yang difungsikan sebagai router, jadi tidak harus hardware khusus misalnya Cisco Router/Juniper Router.

B.      Merancang/Membangun dan Menganalisa Jaringan WAN
Merancang/Membangun dan Menganalisa WAN merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas tentang Tinjauan ulang Internetworking, Manajemen Jaringan sampai Merancang/Membangun WAN yang terintegrasi dengan sekuriti dan voice transport. Modul ini terdiri dari 13 (tiga belas) bagian, Bagian 1 berisi tentang Tinjauan ulang Teknologi Internetworking, Bagian 2 berisi tentang Segmentasi LAN, Bagian 3 berisi tentang Protokol Jaringan, Bagian 4 berisi tentang Presedur Rancangan, Bagian 5 berisi tentang Rancangan Jaringan Modular, Bagian 6 berisi tentang Rancangan WAN untuk Perusahaan, Bagian 7 berisi tentang Perancangan Lapisan jaringan dan model penamaan, Bagian 8 berisi tentang Protokol Routing, Bagian 9 berisi tentang Protokol Link-State dan Bridging, Bagian 10 berisi tentang Perangkat Lunak cisco IOS, Bagian 11 berisi tentang Manajemen Jaringan, Bagian 12 berisi tentang Membuat Rancangan Post, Bagian 13 berisi tentang Membuat Rancangan WAN yang terintegrasi dengan sekuriti dan voice transport. Dengan modul ini peserta diklat diharapkan mampu menjelaskan konsep dasar internetworking, merancang WAN mulai dari topologi, protokol yang digunakan hingga menajemen jaringan WAN.





C.       PRASYARAT
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah :
·         Menginstalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network).
·         Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan.
·         Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang koneksi jaringan
·         Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical User Interface).
·         Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis text.
·         Menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network).
·         Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network).
·         Mengadministrasi server dalam jaringan

D.      PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1.      Petunjuk bagi Peserta Diklat
Peserta diklat diharapkan dapat berperan aktif dan berinteraksi dengan sumber belajar yang mendukung, karena itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a.    Langkah-langkah belajar yang ditempuh

Ø  Persiapkan alat dan bahan!
Bacalah dengan seksama uraian materi pada setiap kegiatan belajar, sehingga konsep dasar, hal-hal yang menyebabkan performance  jaringan bagus, cara-cara penginstalan jaringan serta konfigurasi perangkat jaringan dapat dipahami dengan baik. Bila ada yang belum jelas tanyakan pada instruktur!
Jawab pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui seberapa jauh materi telah dipahami.

b.    Perlengkapan yang harus dipersiapkan
Guna menunjang keselamatan dan kelancaran tugas yang harus dilakukan, maka persiapkanlah seluruh perlengkapan yang diperlukan. Beberapa perlengkapan yang harus dipersiapkan adalah :
Ø  Pakaian kerja (JAS LAB).
PC yang sudah terinstalasi dengan sistem operasi apakah sistem operasi berbasis TEXT atau sistem operasi berbasis GUI
User manual sistem operasi.
Perangkat-perangkat jaringan, mulai dari kabel, konektor, NIC, HUB, Switch, Router dll.
Alat ukur seperti kabel tester dan software utility.
Log sheet atau report sheet yang ditetapkan (oleh perusahaan).
Peralatan atau instrumen lainnya yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.

c.    Hasil Pelatihan
Setelah menyelesaikan 13 modul Peserta diklat memahami dan mampu Merancang Bangun dan Menganalisa WAN dengan benar dan baik, sedangkan hasil yang diharapkan dari modul bagian pertama ini peserta diklat diharapkan dapat memahami faktor-faktor penyebab kemacetan jaringan, collision domain dan broardcast domain, menerapkan perangkat jaringan, protokol jaringan, koneksi jaringan, layer OSI, pengkabelan dan konfigurasi perangkat jaringan serta memahami disain model hierarki.

2.      Peran Instruktur/Guru

Instruktur/guru yang akan mengajarkan modul ini hendaknya mempersiapkan diri sebaik-baiknya yaitu mencakup aspek strategi Pemelajaran, penguasaan materi, pemilihan metode, alat bantu media Pemelajaran dan perangkat evaluasi.

Instruktur/guru harus menyiapkan rancangan strategi Pemelajaran yang mampu mewujudkan peserta diklat terlibat aktif dalam proses pencapaian/penguasaan kompetensi yang telah diprogramkan. Penyusunan rancangan strategi Pemelajaran mengacu pada Kriteria Unjuk Kerja (KUK) pada setiap subkompetensi yang ada dalam GBPP. 
Read More ->>

My Blog List

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.